Senin, 19 Juni 2017

Evaluasi Tahap Ketiga FEMA 310




 Evaluasi tahap ketiga perlu dilakukan jika ditemukan kekurangan atau non compliant dari evaluasi Tahap Satu (tier 1) dan dua (tier 2). Prosedur tahap ketiga ini (detail evaluasi) dapat dilakukan dengan memilih salah satu prosedur, yaitu dinamis linear atau statis nonlinear atau dinamis non linear. Evaluasi ini dilakukan jika gedung memiliki salah satu dari karakteristik berikut :
1.             Tinggi gedung melebihi 30,48 m.
2.             Rasio dimensi horizontal gedung di salah satu tingkat melebihi 1,4 kali  dimensi horizontal tingkat yang berdekatan.
3.             Perhitungan simpangan sepanjang sisi gedung, jika diafragma di atasnya kaku, lebih dari 150% rata – rata simpangan tingkat (ketidakteraturan kekakuan torsi).
4.             Rata – rata simpangan di suatu tingkat lebih dari 150% simpangan tingkat di atas atau di bawahnya (ketidakteraturan kekakuan vertikal).
5.             Sistem penahan gaya lateral yang non-ortogonal.
Evaluasi dilakukan dengan analisa nonlinear yang disebut analisis beban dorong statik (pushover) yang dibantu perangkat lunak ETABS atau SAP. Hasil analisis pushover dapat menunjukkan mode keruntuhan struktur.
Analisis pushover ialah cara analisis statik dua atau tiga dimensi linear atau non linear dimana pengaruh gempa rencana terhadap struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban statik yang menangkap pusat massa pada masing-masing lantai, nilainya ditingkatkan berangsur-angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan sendi plastis pertama pada gedung, kemudian peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk pasca-elastik yang besar sampai mencapai kondisi plastis (Catur, 2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar