Jumat, 20 April 2018

Saya dan seekor tikus


Bismillahirrahma nirrahim
Cerita ini menceritakan peristiwa yang saya alami saat saya masih kuliah. Jadi seperti ini ceritanya, suatu ketika liburan akhir semester genap, saya pulang kampung. Liburan dimulai pada akhir juli sampai dengan pertengahan bulan September. Teman-teman saya banyak yang mengambil semester pendek, sedangkan saya lebih memilih perbaikan di semester regular.
Setelah puas berlibur, akhirnya saya harus kembali ke Pekanbaru untuk melanjutkan studi. Kalau tidak salah, liburan ini adalah liburan setelah semester 6. Kembali ke Pekanbaru, kembali ke kos. Saya berangkat dari rumah saya pada pukul 22.30 an wib, setelah dijemput mobil travel. Setelah delapan jam perjalanan akhirnya sampailah saya di kos tercinta pukul 5.00 wib.
Setelah sampai di kamar kos, saya bergegas shalat dan mengabari orang tua bahwa saya telah sampai dengan selamat. Alhamdulillah. Lalu saya tidur sampai dengan pukul 9 an. Lalu saya bangun tidur dan makan pagi. Makan lauk bekal yang disiapkan oleh Ibunda tersayang.
Ketika akan bangun tidur, saya mendengar suara di belakang lemari belajar saya. Suara seperti ada hewan yang lewat di sana. Jadi saya memutuskan untuk membongkar meja belajar dan melihat hewan apakah yang berada di belakang lemari meja belajar saya setelah selesai makan pagi. Saya lanjutkan makan pagi sampai dengan selesai.
Ternyata karena beres-beres barang dan lain-lain, akhirnya saya jadi memeriksa belakang lemari belajar pada jam 11 an. Perlahan-lahan saya geser lemari belajar dan ternyata muncul seekor tikus. Tikus ini berlari kesana kemari ke sudut-sudut kamar saya. Saya kaget, lalu saya ambil tongkat pegangan sapu ijuk.
Masuk ke kotak ini, lompat lagi ke sini, ke situ sampai akhirnya si tikus tersudut. 
 Di sebelah kanan terlihat jendela, saya dengan tongkat sapu di tangan. dengan kondisi agak terbawa emosi pada tikus, si tikus terlihat ketakutan sekali menanti apa yang akan terjadi, tiba-tiba entah bagaimana, saya tunjuk jendela itu dengan telunjuk tangan  kanan saya. Tikus itu mengerti dan keluar dari jendela.
Setelah saya lihat dan perhatikan barang-barang yang ada di kamar, anehnya saya tidak menemukan bekas gigitan pada barang-barang saya. Alhamdulillah. Lalu setelah kejadian itu, ketika saya pulang kampung dan kembali lagi ke Pekanbaru. Tak pernah sekalipun ada tikus di kamar saya, Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah.
Padahal, jika saat itu saya menyerang si tikus, itu bisa saja. Dan boleh jadi lain lagi cerita selanjutnya. Ternyata tikus saja tidak berani mengulangi hal itu lagi, padahal kalaupun tikus itu ingin kembali masuk saat saya libur, itu bisa saja. Tikus saja belajar dari kejadian itu. Ternyata benar bahwa memaafkan adalah hal yang mulia, indah sekali. Saya tinggal di rumah kos selama kurang lebih enam tahun, Sejak saat itu tak pernah sekalipun ada tikus masuk ke kamar saya, meskipun kamar saya berantakan atau berserakan sekalipun.
Jadi itulah sedikit pengalaman yang pernah saya alami, bukan dengan menyerang tikus, namun memaafkan. Walaupun tikus adalah salah satu hewan yang boleh dibunuh. Tetapi, jika dibilang tikus ini terlihat masih muda, jadi kamar saya seperti tempat bermainnya. Tikus tidak merusak barang saya, tikus tak datang kembali. Alhamdulillahirabbil A’lamin.

Demikian, semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar