Angka ini mempunyai makna untuk kami, siapakah kami itu? Saya dan
seorang teman yg dekat. Seorang teman yang saling mendukung, saling
mengingatkan, saling bersenda gurau, saling memotivasi dan memuji akan
kelebihan masing-masing apa adanya. Teman saya punya panggilan spesial, yaitu Bojez.
Suatu ketika kami
bersepakat, ingin menjadi ini dan itu, hal-hal besar yang mungkin akan kami
raih di masa depan kelak. Saya bisa melihat prospek yang cerah untuknya dan
begitupun dia terhadap saya. Hal yang tidak saya sadari yang terlihat olehnya.
27/28 berarti pada umur saya 27 tahun dan dia 28 tahun, kami akan melihat satu
sama lain. Apa saja progress kehidupannya dan apa pula yang telah saya raih
pada usia 27 tahun. Janji ini terngiang di benak saya, saya juga ingin
membuktikan akan jadi apa saya di usia 27 tahun.
Penasaran? Saya
juga penasaran apa yg akan terjadi.
Sekarang, tanggal 30 September 2015, pukul 17.00 wib. Saya akan
lanjutkan kembali cerita ini. Teman saya ini sekarang diterima di Perusahaan
Sinar Mas, sekarang sedang menjalani training selama kurang lebih tiga bulan.
Tak disangka dan diduga, sampailah teman saya ini ke Palembang, setelah sekian
lama kuliah di Pekanbaru, akhirnya ia harus menginjakkan kakinya di kota
Palembang. Itulah jalan hidupnya sekarang.
Saya senang
mendengar berita ini. Paling tidak angka 27/28 masih misteri dan belum
terjawab. Segala sesuatu dapat berubah seketika Tuhan Berkehendak, tapi tentu
kita harus berusaha yang terbaik untuk meraih apa yang kita impikan. Walaupun
jalan menuju dan mendaki ke sana masih jauh dan terkadang tak tampak, tapi
teruslah melangkah dalam kebaikan dan yakinlah ALLAH akan membimbing kita ke
jalan yang benar, jalan yang lurus, jalan cahaya.
Saya sendiri,
masih belum bekerja, jadi saya putuskan untuk menulis cerita tentang hidup
saya, renungan saya, pemikiran saya dan hal-hal baik yang bisa saya tuliskan.
Kata teman-teman saya, “menulislah”. Berangkat dari hal itu, saya mulai menulis
dan semoga tulisan saya bermakna untuk diri saya dan orang lain. Saya juga
ingin punya pekerjaan yang baik dan layak. Baik dalam artian gajinya halal dan
thayyibah, dan juga ingin kecukupan rezeki dan limpahannya.
Paling tidak
itulah harapan, setiap harapan didengar oleh ALLAH, cukuplah ALLAH tempat kita
kembali dan mengadu. Lets Go!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar