Jika bertemu dua
orang laki-laki, pada awalnya akan membahas apa saja. Misalnya game, bola,
makanan, film, tugas, tapi pada akhirnya akan berlanjut kepada membahas wanita.
Kenapa wanita ?
Jika sesama lelaki
bertemu, maka pertanyaan yang sering muncul adalah cantik gk istrinya dia?
Kecantikan wanita menjadi salah satu ukuran gengsi pada laki-laki. Benarlah
bahwa wanita adalah perhiasan, dalam sebuah hadits jika anda pernah mendengar
isinya ialah sesungguhnya sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah.
Laki-laki akan
merasa minder jika istrinya tidak begitu cantik, sampai sampai ada istilah bisa
dibawa ke undangan. Paling tidak si perempuan cukup cantik agar tidak malu di
hadapan orang lain. Padahal, sudah tentu bahwa Tuhan melihat hati kita, melihat
taqwa kita. Bukanlah paras yang utama. Namun, salah satu kebahagiaan dan
kebanggaan seorang lelaki ialah pada istri yang cantik.
Sebuah hadits lain
juga menyatakan bahwa kebahagiaan dunia terletak pada istri yang cantik, rumah
yang megah dan tunggangan yang bagus, kira-kira seperti itu intinya. Jadi
manusia, khususnya laki-laki menginginkan istri yang cantik karena dalam
persepsinya akan bahagia, tidak membosankan, senang hati saat dipandang.
Itulah salah satu
persepsi seorang laki-laki, namun kecantikan paras semata tentu akan sirna saat
tua datang. Alangkah baiknya kecantikan fisik diiringi kecantikan hati dan
tingkah lakunya.
Bicara tentang
cantik, ternyata selera lelaki tentang cantik itu berbeda-beda. Benarkah? Mari
kita perhatikan. Di Indonesia, bagi beberapa orang defenisi permpuan yang
cantik dan manis. Cantik dan hitam manis.
Untuk defenisi
cantik, biasanya kulitnya putih atau kuning langsat, tinggi, kurus, wajahnya
cantik. Sedangkan hitam manis ialah kulitnya sawo matang (), dan wajahnya manis,
tinggi atau rendah tidak dipermasalahkan. Dan sayapunya 1 kriteria lagi, yaitu perempuan yang
menarik, tidak begitu cantik atau manis tapi menarik.
Wanita senang diperhatikan, oleh
karena itu mereka cenderung mengikuti trend yang sedang jamannya. Walaupun
beberapa dari perempuan harus mahal berbelanja pakaian dan aksesoris, harus ini
dan itu, namun itulah wanita, namun tentu tak semua wanita seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar